Emas kisaran: IDR 938.000
Bitcoin kisaran: IDR 688.649.000
Sudah hampir 2 tahun Corona merebak. Bermacam macam varian sampai yang terakhir namanya Omicron. Entahlah kenapa omicron bukan megatron atau unicorn. Terserah kata pakar, aku hanya bisa sabar untuk bertahan.
Sudah lebih dari satu tahun juga aku tidak bekerja. Lebih membaktikan diriku pada istri dan anaku terus bersabar dan berjuang sembari berharap kelak anaku tidak akan malu dengan kondisiku.
Aku banyak belajar dibidang investasi walau otak mungilku tak sanggup mencerna banyak hal terutama istilah istilah trading saham. Aku selalu berkilah aku adalah seorang investor "long term" yang bersabar dan "hold" terus sembari yakin kelak akan naik berkali kali lipat. Faktanya, ilmuku masih cetek dan ga terlalu pandai "trading".
Tapi ya sudah, kata Bapa yang aku selalu kagumi: "sabar dan berserah adalah koentji" bukan berarti aku harus pasrah dan patah. Tapi tetap berkeyakinan bahwasanya kelak Tuhan berkenan memberikan kesempatan untuk aku bisa bangkit dan berbangga atas segala keputusan yang telah kuperbuat.
Wahai anaku sayang, jikalau kelak kamu membaca tulisan papamu ini. Ingat selalu dan terusalah belajar untuk berinvestasi. Jangan pernah putus asa. Semua bayi mengalami fase merangkak sebelum akhirnya berjalan sempurna. Bertemanlah dengan waktu, dan selalu berproses menjadi pribadi yang baik. Ingat, investasi itu bukan untuk 1 atau 2 hari kedepan tapi untuk puluhan tahun kedepan. Apa yang kamu kerjakan hari ini, tidak akan bisa kamu lihat hasilnya besok. Konsistenlah dalam berkarya! Seorang Ade Rai tidak akan mendapatkan badan besar seperti itu hanya dengan makan bayam. Konsistenlah dalam mengerjakan sesuatu.
Coba perhatikan kisaran kisaran diatas. Dan coba nanti ketika kamu membaca tulisan ini, sudah berubah seberapa signifikan?
Hi istriku sayang, aku tahu mungkin kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini. Tapi yakinlah, aku sayang kepadamu. Aku tahu aku masih belum menjadi pribadi yang kamu impikan. Aku belum menjadi pangeran berkuda putih yang bisa kamu banggakan. Untuk itu aku minta maaf dari lubuk hatiku yang paling dalam. Aku akan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan semoga nantinya nanti kamu bisa bangga dengan suamimu ini.
Aku tak berharap banyak di tahun 2022 yang sebentar lagi akan kujelang. Aku hanya ingin tetap bernafas dan bersyukur oleh karena kasihMu aku bisa terus mendampingi orang orang yang kusayang.
Terimakasih ya Bapa, terimakasih semua, aku ini aku.. Dan masih menjadi aku..
Salam sayang,