About Me

My photo
Salatiga, Central Java, Indonesia
Hi I am Bramantya Widiantoro but most people know me by Badonx. I love adventure and nature tho I must admit that I have not spent much time in this. I write stories and poems to express my feelings toward many things such as humanity, love, relationship, or even jokes. I own CB150R and I love to ride it whenever I can. I am married and I have a wonderful wife that inspires my life. Cheers!

Thursday, September 5, 2019

Cerita Ngambang - KKN di Desa Penyanyi



Suyitno tinggal disebuah desa kecil bernama Kali Pancur. Desa itu lumayan terpencil. Terletak di ujung selatan sebuah Kotamadya kecil yang meskipun penduduknya tak begitu banyak namun tercecer ke seluruh pelosok negri. Suyitno dan ke lima kawannya sedang dalam menyelesaikan tugas akhir mereka dan harus mengambil KKN guna keperluan kuliahnya. Suyitno bingung karena mereka belum menemukan tempat untuk KKN yang layak buat mereka. Maklum, mereka sudah keduluan adek adek angkatan mereka.

Tak patah arang, Suyitno mencoba menggunakan segala cara dan koneksinya untuk bisa mendapatkan tempat untuk bisa menyelesaikan tugas KKN mereka. Pucuk dicinta ulampun tiba, ada kabar dari seorang kawan lama yang tinggal di Kotamadya yang mau membantu suyitno dan kawan kawanya untuk bisa menyelesaikan tugasnya.

Sarno membawa Suyitno ke sebuah desa bernama Sarirejo untuk dikenalkan dengan tuan Captain pengampu desa tersebut. "Koe sesuk melu aku ne deso kono yo Yit tak kenalke karo pak Captain" kata si Sarno kepada Suyitno. "Sopo kui pak Captain?" "Halah pokoke meluo, percoyo wae mbe aku." Ojolali bocahmu jak kabeh"

(Kamu besok ikut aku ke desa itu ya Yit, nanti kukenalkan dengan pak Captain" Siapa itu pak Captain? Sudah ikut saja, percaya saja sama aku dan jangan lupa ajak temanmu!")

Senang mendengar cerita dari Sarno, Suyitno mengajak Adi, Tamsil, Gatot, Mia dan Maria turut serta ke tempat pak Captain.

Waktu itu sudah lewat isha, dan mereka bertemu disebuah gedung yang nampaknya remang remang. Lampu tak begitu terang namun berkerlap kerlip karena tak cuma satu warna dan terus kedap kedip seakan mengikuti suatu irama.

Benar saja mulai terdengar alunan musik berdegup seolah mengajak badan untuk mengikuti alunanya. Mereka diajak masuk sebuah kamar yang lumayan gelap dan ada 1 layar televisi didepan mereka. Suyitno heran karena janjian mereka untuk meeting dengan pak Captain.

"No, jaremu rep meeting kok mbok jak ne nggon koyo ngene iki?"
"Rasah bingung koe Yit, sabar delok, pak Captain teko bariki."

(No, katamu mau meeting tapi kenapa malah ketempat seperti ini?)
(Gausah bingung kamu Yit, sabar sebentar, pak Captain akan datang.)

Pak Captain akhirnya datang sambil membawa jamuan. Ditentengnya enam botol besar minuman yang samar terlihat seperti ada logo bintang. Tanpa basa basi, pak Captain mempersilahkan untuk minum dan menyuruh Sarno menggambil beberapa botol lagi yang masih diluar.

"Waiki wes do ngumpul. Sak durunge ngomongke bisnis ayok do ngombe karo nyanyi sik ben penak ngko urusane." Pak Captain menyapa.

(Wah sudah pada ngumpul. Sebelum bicara bisnis ayo minum dulu sembari nyanyi biar enteng urusanya nanti.)

Suyitno bingung kenapa pak Captain berkata "nyanyi". Ternyata didepan kami ada meja dan diatas meja ada 2 buah microphone yang tergeletak. Adi dan Tamsil tanpa basa basi menyambar mic tersebut dan mulai bernyanyi. Mia dan Maria mulai minum minuman yang disuguhkan tanpa ragu.

Larut dalam gegap gempita alunan musik, Mia dan Maria mulai tak sadarkan diri. Samar Suyitno mendengar si Sarno bilang kepada pak Captain. "Wes mulai Oleng kui Captain!"

Namun Suyitno sudah terlanjur tumbang.


Tamat




No comments:

Post a Comment