Namaku Anisa umurku 23 tahun. Aku sudah lama malang melintang di dunia malam. Sebutkan saja satu persatu pasti aku paling tidak punya sedikit pengalaman. Diskotek dan ajeb ajeb sudah pernah. Pijat memijat aku sedikit mahir. Nyanyi apalagi, hampir tiap hari ga pernah absen dari yang satu ini.
Tapi hari ini sangat berbeda. Aku terbangun dari tidurku dan langit sudah gelap. Entah jam berapa tapi yang pasti matahari sudah ga keliatan lagi batang hidungnya. Aneh, memang biasanya aku betah tidur tapi ga pernah sampai selama ini. Makin aneh karena aku tidur masih dengan pakaian lengkap. Biasanya tinggal kain tipis yang menempel dibadan.
Mungkin aku terlalu lelah. Tak kuingat lagi apa yang terjadi kemarin. Semua terasa aneh, laparpun tidak kurasakan walau ada sedikit rasa haus tapi sepertinya bukan air yang kuinginkan. Sungguh aneh. Aku tak mau larut dengan perasaan aneh ini. Aku mau keluar saja dari rumah. Mungkin hembusan angin dan dinginya malam bisa sedikit memantik kerja otaku yang terasa membeku.
Aku mulai berjalan. Kususuri sudut kampungku dengan berjalan pelan. Satu demi satu orang berpapasan denganku namun tak satupun dari mereka peduli seolah aku tak ada. Padahal sebagian dari mereka kenal denganku. Benar benar hari yang sangat aneh pikirku. Langkahku terhenti dipojok tempat tukang ojek mangkal. Aku berfikir ada baiknya untuk pergi ketempat kerja. Siapa tahu dengan bertemu orang orang disana aku bisa sedikit lebih ceria.
Aku panggil abang gojek itu pelan, "bang gojek bang" kataku. Abang itu celingukan seperti ada yang memanggil tapi tidak tahu dari mana. Lagi kupanggil abang gojek itu. Kali ini sedikit lebih keras namun tetap saja abang itu celingukan. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menghampiri abang gojek itu sembari menepuk pundaknya. "bang antar eneng ke Blok M donk bang". Akhirnya abang gojek itu menoleh ke arahku. Namun lagi lagi keanehan terjadi. Bukan anggukan atau kesanggupan untuk mengantarku namun justru teriakan "Bukaaaan sayaaa mbaa" yang kudapati.
No comments:
Post a Comment